Laman

September 20, 2010

SU 27 SKM Yang Baru Dipastikan Bisa Menggelar Atraksi di HUT TNI


MAKASSAR - Dua pesawat tempur Sukhoi jenis SU 27 SKM dipastikan bisa menggelar atraksi untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia, 5 Oktober mendatang.
Dua pesawat jet buatan Rusia tersebut akan bergabung dengan tujuh sukhoi yang sudah dimiliki Skadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.  “Wah harus itu. Saya merasa malu dan marah kepada tim Sukhoi jika tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Syukurlan perakitan telah selesai,” ujar Komandan Pangkalan, Marsekal Pertama Agus Supriatna, Kamis 16 September 2010 .
Perakitan dua pesawat tersebut sudah diselesaikan Rabu (15/9), kemarin. Agus mengatakan, tim perakit telah menyelesaikan tugasnya sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Perakitan sudah rampung. Sekarang masuk tahap pengecekan dan pemeriksaan berbagai instrumen yang ada,” ujar Agus.
Setelah pengecekan instrumen, teknisi akan melakukan pengecekan hyrdolic. Setelah itu, sambung Agus, dilakukan uji star di bawah run up pangkalan udara. Jika tak ada kendala teknis, dua pesawat baru tersebut akan uji aerobatik pada tanggal 18-19 September mendatang.  “Pilot mereka yang akan menerbangkan langsung pesawat itu. Selama masa pengujian, tim Rusia yang bertanggung jawab penuh,” sebutnya.
Agus mengatakan, insiden tewasnya tiga teknisi warranty tidak mempengaruhi perakitan sukhoi. Apalagi, personel yang tewas tersebut bukan bagian dari tim perakit. Dua pesawat jet tempur jenis Sukhoi tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Jumat (10/9) diangkut oleh pesawat Antonov AH 124 100 milik Rusia. Satu pesawat lainnya, akan tiba malam ini sekitar pukul 20.00 wita.
Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan pengadaan tiga unit Sukhoi yang akan melengkapi tujuh koleksi yang sudah merapat di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin.
Sejak tahun 2003 dan 2007 Indonesia membeli Sukhoi jenis SU 30 MK dan dua SU 27 SK. Terakhir, tiga sukhoi jenis SU 30 MK2 tiba Desember 2008 dan
Januari 2009.

Target Penyelesaian Tiga Unit Sukhoi Pesanan TNI-AU Sebelum 5 Oktober


MAKASSAR - Tugas 11 teknisi jet tempur ultramodern asal Rusia yang tiba bersama satu unit Sukhoi jenis SU 27 SKM, Kamis (16/9/2010) pukul 21.45 Wita tadi malam di Lanud Hasanuddin, Makassar, ternyata tidaklah mudah.
Mereka ditarget menyelesaikan proses perakitan tiga unit Sukhoi dalam tiga pekan ke depan. “Informasi dari Jakarta, mereka ini harus bertanggung jawab menyelesaikannya sebelum 5 oktober,” klata seorang periwira Skuadron 11 di Lanud Hasanuddin Makassar, tadi malam.
Sebelumnya, melalui Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen I Wayan Midhio, 11 uni jet Sukhoi yang bermarkas di Skuadron 11 Hasanuddin Makassar, akan dpakai dalam parade terbang udara di upacara HUT TNI 5 Oktober mandatang.
Pihak Indonesia mendesak agar tim perakit Sukhoi dari Rusia menyelesaikan perakitan tepat waktu. Sebelum pesawat tersebut laik terbang dan diserahkan pada Kemhan, maka masih menjadi tanggung jawab pihak pabrikan.
Kematian 3 anggota Tim Warranty dari Rusia setelah menenggak minuman keras ini tidak mempengaruhi pekerjaan anggota tim yang lain.
Sisa anggota tim diharapkan tetap bisa menggejot pekerjaan tepat waktu sejakkematioan tiga teknisi lainnya, Tim teknisi Rusia sendiri berjumlah 40 orang, namun baru 32 orang yang tiba di Indonesia.
Tim warranty (garansi) ada 11 orang, tim perakit 13 orang, pilot 3 orang dan teknisi lainnya. tiga anggota tim perakit Sukhoi dari Rusia yang tewas pada Senin 13 September adalah Savanoc, Alexander dan Voronim, masuk tim garansi.
Media di Moskow mennyebut para ahli yang berusia awal 50 tahun itu adalah pakar dan ahli di bidangnya, dan sudah bekerja di pabrikan Sukhoi, Kaapp, di Rusia, sejak 1998.
Karena kurang, makanya kita minta pengganti karena tiga orang meninggal.
Media Rusia menyebut mereka ahli di bidangnya dan berusia akhir 40-an tahun. hanya dikerjakan oleh sembilan teknisi.
Sukhoi seri SU-27 SKM ini, tiba bersama 3 teknisi perakit dua Sukhoi yang tiba lebih dulu, 10 September 2010 lalu.
Ketiga teknisi perakit ini menggantikan, 3 ahli pesawat bidang radar, hydraulik, dan teknisi ini yang meninggal akibat over dosis minuman keras oplosan di Asrama Lanud TNI AU.
Rencananya tiga jenazah baru bisa dipulangkan Kamis 17 September, pagi ini.
Selain tiga jenazah tersebut, masih ada ada satu tyeknisi yanmg juga ikut minum-minuman keras yang akan dikembalikan, karena diangap melanggar ketentuan Lanud Hasanuddin

RI Berencana Menjadikan Basis Produksi Alutsista Rusia


JAKARTA: Indonesia akan berupaya memperkecil defisit neraca perdagangan dengan Rusia tidak hanya dengan meningkatkan ekspor dan mengundang investasi. Potensi produk berkualitas dengan harga bersaing dari negeri beruang merah ini membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pusat perakitan dan pelabuhan penghubung (port hub) regional untuk pemasaran produk tersebut.
“Tentu upaya meningkatkan ekspor nonmigas dan mengundang investasi dari Rusia tetap menjadi prioritas utama. Namun kita melihat ada potensi untuk menjadi pusat perakitan dan pelabuhan penghubung untuk produk Rusia untuk dipasarkan ke negara lain di Asia, Australia, dan Selandia Baru,” ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat pertemuan Misi Dagang Indonesia-Rusia di Moskow, Rusia, Rabu (15/9) malam lalu.
Menurutnya, berbagai produk canggih berteknologi tinggi dari Rusia bisa bisa dikembangkan untuk dirakit di Indonesia untuk selanjutnya diekspor ke negara lain.
“Target utama tentu supaya mereka pada akhirnya bisa berinvestasi di Indonesia. Namun sejalan dengan itu, kita tawarkan dulu pelabuhan kita menjadi regional port hub untuk produk Rusia,” tuturnya.
Tidak hanya itu. Kemungkinan kerja sama lebih jauh untuk perakitan peralatan tempur produksi Rusia di Indonesia.
“Pemerintah telah membentuk tim bersama untuk mengkaji pembelian beberapa peralatan tempur setelah pembelian jet tempur Sukhoi. Pilihan lainnya adalah melanjutkan kerja sama lebih jauh atau akan ada kerja sama yang baru misalnya membuka perakitan pesawat tempur di dalam negeri. Kita punya fasilitas di PT Dirgantara Indonesia, Bandung,” ujar Mari.

Pangarmatim Lepas KRI Frans Kaisiepo ke Lebanon


20 September 2010, Surabaya -- Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto melepas keberangkatan KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 menuju perairan Lebanon yang ikut andil dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII.B UNIFIL (United Nation Interm Force In Lebanon) 2010 di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (20/9).

Pelepasan KRI FKO-368 tersebut dihadiri Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto, SE, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Widodo, Komandan Lantamal V Surabaya Brigjen TNI (Mar) Halim A. Hermanto, para Kasatker Koarmatim, ibu-ibu Pengurus Daerah Jalasenastri Armatim dan para keluarga ABK KRI FKO-368.

KRI Frans Kaisiepo-368 dari jenis Sigma Klas Korvet Belanda yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) ini adalah yang ke dua kali ikut andil mengemban misi perdamaian dunia dalam Satuan Tugas (satgas) Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.B Unifil.

Sebelumnya tugas kemanusiaan ini dilakukan oleh KRI Diponegoro-365. Kapal perang Indonesia ini nantinya akan bergabung dengan kapal perang angkatan laut negara lainnya yang tergabung dalam Gugus Tugas MTF.

Kapal ini rencananya akan bertugas selama 8 bulan, dengan rincian 2 bulan pelayaran berangkat dan pulang serta 6 bulan berada di tempat lokasi. Rute yang dilewati selama pelayaran menuju Lebanon, yaitu Surabaya-Jakarta-Belawan-Cochin-Salalah-Port Said-Beirut. KRI Frans Kaisiepo-368 yang dikomandani Letkol Laut (P) Wasis Priyono ini dalam tugasnya nanti akan membawa 1 buah helikopter BO-105 dengan jumlah personel total 100 orang, dengan rincian ABK 88 orang, pilot dan Crew Heli 7 orang, dokter dan paramedis 2 orang, Kopaska 1 orang dan penyelam 2 orang.

“Dikirimnya kembali kapal perang TNI AL untuk bergabung dengan Satgas MTF kali ini tidak lain merupakan bentuk pengakuan dunia kepada TNI. Bahwa kita TNI, telah dianggap mampu untuk melaksanakan tugas-tugas PBB khususnya dalam aspek maritim,”kata Pangarmatim saat menjawab pertanyaan wartawan seusai melepas keberangkatan KRI FKO-368 di Dermaga Koarmatim Ujung.

Tes Urine Seluruh Teknisi pesawat tempur Sukhoi Negatif


20 September 2010, Makassar -- Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin Marsma TNI Agus Supriatna memastikan bahwa hasil tes urine terhadap seluruh teknisi pesawat tempur Sukhoi dinyatakan bersih dari alkohol dan zat berbahaya lainnya.

Menurut jenderal bintang satu ini, tes medis tersebut dilakukan untuk mengetahui seluruh kondisi kesehatan teknisi Sukhoi, sebagai buntut meninggalnya tiga orang tim waranty Sukhoi yang diakibatkan oleh zat metanol (spiritus). “Hasil tes urine seluruh perakit Sukhoi sudah keluar hari ini (kemarin). Alhamdulillah semuanya normal dan bersih,” ungkapnya kepada SINDO kemarin. Dengan keluarnya hasil tes urine tersebut, berarti Lanud Sultan Hasanuddin membatalkan rencananya untuk memulangkan para teknisi Sukhoi yang terbukti mengkomsumsi narkoba yang diduga dioplos dengan zat berbahaya lainnya. Sebelumnya, Danlanud mengancam akan memulangkan para teknisi Sukhoi yang terbukti menggunakan alkohol ataupun minuman sejenisnya.

“Buat apa mereka tinggal di sini kalau kerjanya hanya mabuk-mabukan. Kita akan pulangkan semuanya yang terbukti melanggar,” ujarnya beberapa waktu lalu. Untuk mengantisipasi terulangnya insiden tersebut, pihaknya berjanji kedepannya akan memperketat aturan di Lanud Sultan Hasanuddin, khususnya terhadap seluruh barang bawaan teknisi Sukhoi yang didatangkan dari Rusia. Diberitakan, tiga orang tim waranty Sukhoi meninggal dunia akibat keracunan zat metanol yang berasal dari minuman keras. Ketiganya masing-masing Alexander Poltorak Meksandre,Vorovin Sergei,dan Koronov Viktor Sapanov. Mereka meninggal dunia pada Senin (13/9) lalu.

Sedangkan dua lainnya yakni Andre Savkay dan Andrei Spalov berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke Rumah Sakit (RS).Savkay hingga kemarin masih menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, sedangkan Spalov sudah dinyatakan sehat dan diizinkan pulang.“Savkay hingga hari ini masih dirawat di RS Wahidin untuk memulihkan kondisi kesehatannya. Kalau memang dia tidak kunjung sembuh,terpaksa kita pulangkan ke negaranya,”beber Agus Supriatna. Sementara itu, tiga unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM yang tiba pekan lalu,akan menjalani test flight pada pekan ini.Ketiga pesawat canggih tersebut hingga kemarin dinyatakan sudah bisa menjalani tes terbang.

Danlanud mengaku,ketiga pesawat baru tersebut sedang menjalani perakitan tambahan di Lanud Hasanuddin.“Besok dan hari Selasa baru akan test flight. Mudah- mudahan berjalan lancar dan bisa dipakai di HUT TNI mendatang,” pungkasnya. Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman menyatakan, penyelidikan Polri terhadap kasus tersebut sudah selesai secara keseluruhan, dan hasilnya telah diserahkan kepada pihak TNI AU untuk menindaklanjutinya.

Mantan Waka Brimob Polri ini menambahkan, Polri juga siap membantu TNI AU dalam kasus tersebut jikalau sewaktu-waktu dibutuhkan. Namun, lanjut dia, penyelidikan Polri sudah selesai dan telah membuahkan kesimpulan.

KOPASSUS Latihan Bersama Australia


20 September 2010, Jakarta -- Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat akan berlatih bersama pasukan khusus Australia atau SAS dalam operasi antiterorisme pembebasan sandera di terminal Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, tanggal 28 September mendatang.

”Tanggal 17 kemarin sudah datang pasukan khusus dari Australia,” kata Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus, Minggu (19/9). Menurut dia, mulai 18 September lalu telah diadakan latihan bersama yang bersifat teknis di Jawa Barat. Untuk latihan yang bersifat taktis belum dilaksanakan. ”Akan dilakukan setelah ini,” kata Lodewijk.

Gelar di lapangan berupa latihan operasi akan dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai. Skenarionya, ada gerakan teroris yang menyandera masyarakat di terminal bandara. Operasi antiteror dari dua pasukan khusus ini yang akan mengatasinya. Latihan ini akan diikuti sekitar 300 personel dari kedua belah pihak.

Taraf internasional

Menurut Lodewijk, ada tiga target utama dari latihan bersama ini. Sesuai dengan standar operasi dari dua pasukan khusus yang sudah bertaraf internasional ini, dipikirkan perlu untuk mengadakan kerja sama dan saling membagi ilmu. Dengan demikian, bisa tercapai standar operasi yang terpadu di antara keduanya.

Selain itu, sesuai dengan citra Bali sebagai pusat turisme dunia yang menjadi andalan industri pariwisata Indonesia, latihan bersama ini diharapkan memberikan rasa aman bagi turis. Apalagi, banyak turis dari Australia yang kerap berwisata ke Bali. Oleh karena itulah Bali dipilih sebagai tempat latihan bersama. ”Namun, latihan ini hanya di darat, jadi hanya di terminal bandara,” katanya.

7 Sukhoi Bakal Tampil di HUT TNI


19 September 2010, Jakarta -- Tujuh pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara akan memeriahkan peringatan HUT ke-65 TNI pada 5 Oktober mendatang.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu mengatakan, ketujuh pesawat Sukhoi yang akan tampil itu termasuk tiga pesawat sejenis yang baru tiba di Indonesia medio September 2010.

Pada medio September 2010, tiga pesawat Sukhoi tipe SU-27SKM tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makasar.

Sebelumnya, pada periode akhir 2008 hingga awal 2009, tiga pesawat Sukhoi jenis SU-30MKM telah tiba di tempat yang sama.

"Tiga unit Sukhoi yang baru tiba, dua sudah selesai dirakit dan satu diantaranya telah menjalani uji terbang. Satu unit terakhir masih dalam proses perakitan," kata Kasau Imam.

Ketujuh Sukhoi itu akan tampil dalam formasi terbang lintas.

Peringatan HUT ke-65 TNI akan dipusatkan di Jakarta, dan dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.