Laman

Oktober 04, 2010

BNI Biayai Alutsista Rp600 Miliar

 
 PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terpilih sebagai bank pemenang pada lelang fasilitas pinjaman dalam negeri untuk membiayai pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan Polri senilai Rp600 miliar. Fasilitas kredit ini merupakan sebuah Perjanjian Kredit (PK) Induk dengan jangka waktu delapan tahun.

Pemberian fasilitas kredit untuk Pembiayaan Dalam Negeri Alutsista ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit antara Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo, dengan Rahmat Waluyanto, Dirjen Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan, serta disaksikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

"Pemberian fasilitas kredit ini bagi BNI merupakan sebuah  bukti komitmen BNI untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan sistem pertahanan melalui penyediaan alutsista TNI dan Polri," ungkap Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo saat penandatanganan kerjasama di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (4/10/2010).

Selama ini BNI telah menyalurkan kredit ini kepada BUMN Industri Strategis, antara lain PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, PT Austamindo dan PT Bhineka Persada Marketindo. Total maksimum kredit yang disalurkan BNI ke BUMN Industri Strategis hingga Agustus 2010 mencapai Rp2,26 triliun. Pencairan pinjaman dalam negeri Alutsista ini diproyeksikan mulai direalisasikan di kuartal IV/2010.

Selain itu, pembiayaan pengadaan Alutsista TNI & Polri kepada Pemerintah RI ini awalnya diatur dengan skema Pinjaman Luar Negeri (PLN) yang telah diatur dalam PP No. 2 tahun 2006, Lembaga Keuangan Luar Negeri atau Lembaga Keuangan Dalam Negeri melalui Cabang atau Subsidiary di Luar Negeri.

Sebelumnya, BNI Singapore juga telah membiayai Pemerintah RI dengan skema Pinjaman Luar Negeri untuk pengadaan Pesawat Tempur Sukhoi dengan cara kredit sindikasi dengan Natixis, Credit Suisse dan BRI pada November 2009 mencapai total USD284,75 juta dan partisipasi BNI USD68,5 juta.

Selain itu, BNI melalui BNI Hongkong juga telah melakukan pembiayaan kepada Pemerintah RI untuk perbaikan pesawat B-737 AU dgn Airod Malaysia senilai USD3.5 juta dan pengadaan Helicopters Mi-2 AL USD9,5 juta dari Russia.

Pemerintah RI mulai melakukan program Pinjaman Dalam Negeri (PDN) utk pengadaan Alutsista TNI & Polri yang diatur dalam PP No. 54 tahun 2008 dan dilengkapi dengan PMK No. 90/PMK.08/2010.
 Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar